Pengaruh Negatif Konten Diet di Media Sosial: Fenomena #SkinnyTok

Pengaruh Negatif Konten Diet di Media Sosial: Fenomena #SkinnyTok

urbanstory.id – Media sosial saat ini dipenuhi dengan berbagai konten terkait diet dan olahraga. Namun, banyak dari konten tersebut justru membawa pesan berbahaya yang dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap tubuhnya sendiri.

Fenomena #SkinnyTok dan Pengaruhnya

Dalam lautan konten media sosial, tren diet ekstrem dan perilaku ‘body checking’ menjadi sorotan kritis. Hashtag #SkinnyTok merupakan representasi dari kecenderungan ini, di mana tubuh kurus sering dijadikan standar kecantikan tanpa mempertimbangkan aspek kesehatan.

Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog, mengungkapkan bahwa ‘#SkinnyTok adalah ruang di dunia maya di mana tubuh kurus dipuja, sering kali melalui visual yang diam-diam, body checks, atau unggahan estetik yang secara halus mengagungkan satu tipe tubuh.’

Meskipun hashtag tersebut telah diblokir, video-video yang mengandung konten berbahaya ini masih tetap beredar di berbagai platform, menyebarkan pesan yang dapat membuat orang merasa tidak cukup baik jika tidak memiliki tubuh ideal.

Tanda-tanda Terpengaruh Konten Toksik

Penggunaan konten semacam ini dapat menimbulkan pembandingan diri yang merusak. Menurut Hafeez, ‘Hal ini dapat menyebabkan pembandingan setiap bagian tubuh dengan apa yang terlihat di media sosial. Perbandingan itu menimbulkan rasa malu, terutama jika seseorang sudah merasa tidak aman.’

Morgan Fereck, seorang ahli gizi, menambahkan bahwa video-video tersebut sering kali mengagungkan perilaku makan yang tidak sehat. Ia menjelaskan, ‘Video-video ini sering kali mengagungkan tubuh yang sangat kurus, berpantang makan, dan perilaku restriktif, dan semuanya dikemas dalam estetika yang aspiratif dan apik yang sangat menarik, terutama bagi kaum muda.’

Dr. Jason Nagata dari University of California menjelaskan lebih lanjut bahwa pengaruh tersebut dapat mengubah pandangan seseorang terhadap makanan menjadi hal yang ditakuti, bukan dinikmati. Dari rasa gagal setelah makan hingga obsesi dengan kalori, efek negatif ini semakin meluas.

Cara Mengurangi Pengaruh Buruk Media Sosial

Untuk melawan dampak negatif dari konten diet ekstrem, penting untuk membatasi penggunaan media sosial. Mengedukasi diri tentang konten yang dikonsumsi dan memblokir akun-akun yang membawa pesan berbahaya dapat menjadi langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental.

Dr. Nagata memberikan saran, ‘Perhatikan konten yang dikonsumsi dan buat batasan waktu serta pembatasan pada perilaku yang merugikan dapat membantu meringankan beberapa dampak negatif ini.’

Mengambil jeda dari media sosial dapat menjadi langkah efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kesejahteraan mental. Fokus pada hubungan yang positif dengan tubuh sendiri, serta membuat pilihan gaya hidup yang sehat berdasarkan kebutuhan dan perasaan individu juga sangat dianjurkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *