urbanstory.id – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi perhatian serius di banyak negara tropis, termasuk Indonesia, dengan ribuan kasus dilaporkan setiap tahunnya, terutama saat musim hujan.
Karena dampak yang ditimbulkan, penting bagi masyarakat untuk memahami gejala, penyebab, dan cara pencegahan terhadap penyakit ini agar dapat mengurangi risiko penularan dan mengatasi dampaknya.
Apa Itu Demam Berdarah Dengue?
DBD adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama Aedes aegypti. Virus ini memiliki beberapa tipe, dan infeksi yang berulang dapat meningkatkan risiko komplikasi lebih serius.
Gejala awal DBD mirip dengan flu, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa berkembang menjadi lebih parah, bahkan berakibat fatal.
Gejala dan Tingkatan Penyakit
Gejala DBD dapat muncul dalam waktu 3 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Di antaranya, demam tinggi mendadak, lemah, nyeri di belakang mata, serta ruam kulit.
Penyakit ini memiliki beberapa tingkatan, mulai dari demam berdarah ringan hingga demam berdarah berat. Pada tingkatan yang lebih parah, kondisi pasien bisa berujung pada syok, perdarahan, dan bahkan kematian.
Pencegahan Dan Pengobatan DBD
Pencegahan DBD sangat penting dilakukan dengan menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk. Pastikan untuk selalu menutup tempat penampungan air dan menggunakan obat nyamuk atau kelambu saat tidur.
Jika terinfeksi DBD, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan pada kasus yang parah. Namun, untuk kasus ringan, cukup dilakukan perawatan mandiri dengan banyak istirahat, asupan cairan, dan obat untuk mengurangi demam.