urbanstory.id – Media sosial, khususnya Instagram, telah menciptakan citra glamor yang sering kali jauh dari kenyataan. Banyak pengguna berfokus pada momen-momen indah dalam hidup mereka, sementara sisi lain terkadang tersembunyi di balik layar.
Fenomena ini menghasilkan kesenjangan antara ekspektasi dan realitas, di mana kehidupan sehari-hari tidak selalu seindah yang dipamerkan. Kesenjangan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental pengguna, yang merasa tertekan untuk tampil sempurna.
Realita di Balik Pameran
Banyak pengguna Instagram memilih untuk membagikan momen-momen bahagia dan kesuksesan mereka. Namun, kita jarang melihat sisi lain dari hidup mereka yang tidak selalu mulus.
Menurut penelitian, hal ini bisa menyebabkan perasaan tidak puas terhadap hidup sendiri bagi penggunanya. Beberapa merasa tekanan untuk tampil sempurna, membuat banyak orang mengubah fakta untuk menarik perhatian.
Misalnya, foto yang diunggah di pantai mungkin terlihat menakjubkan, padahal saat itu mereka sedang mengalami masalah lain. Ini menunjukkan bahwa apa yang kita lihat hanya sepotong kecil dari kehidupan mereka.
Dampak Psikologis dari Kehidupan ‘Palsu’
Kondisi ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Orang-orang dapat merasa tidak cukup baik karena membandingkan hidup mereka dengan yang dipamerkan orang lain.
Seorang psikolog menyatakan, “Kita hidup di dunia di mana validasi datang dari ‘likes’ dan komentar, yang berpotensi merusak pandangan diri. Hal ini terutama terlihat pada generasi muda yang lebih kerasan menggunakan media sosial sebagai pengukuran kebahagiaan.”
Bahkan, banyak yang menggunakan aplikasi pengeditan untuk menyempurnakan penampilan fisik mereka sebelum memposting. Ini menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain.
Menciptakan Keseimbangan antara Dunia Nyata dan Media Sosial
Sangat penting untuk menyadari bahwa apa yang kita lihat di media sosial adalah cerminan dari apa yang ingin ditampilkan seseorang, bukan kenyataan sepenuhnya. Menciptakan kesadaran ini dapat membantu menghadapi dampak negatif dari media sosial.
Ada baiknya pengguna media sosial mencari cara untuk berbagi pengalaman yang lebih autentik. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak hanya memposting momen bahagia, tetapi juga tantangan yang dihadapi dalam hidup.
Dengan pendekatan ini, kita bisa mendorong lingkungan yang lebih positif, di mana kebanggaan atas diri sendiri tidak hanya diukur dari penampilan luar. Sebuah pesan yang baik juga adalah membagikan sisi yang tidak sempurna, karena itulah yang membuat kita manusia.