urbanstory.id – Menjadi malas bergerak atau mager ternyata punya risiko kesehatan yang signifikan. Jika dibiarkan terus menerus, kebiasaan ini bisa sangat merugikan baik fisik maupun mental.
Dampak Fisik dari Kebiasaan Mager
Kebiasaan mager yang berkepanjangan dapat menyebabkan obesitas. Berdasarkan data dari beberapa penelitian, angka obesitas di Indonesia terus meningkat dan sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup yang tidak aktif.
Obesitas sendiri memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari diabetes, penyakit jantung, hingga hipertensi. Dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit tersebut semakin meningkat jika tidak ada pergerakan fisik yang cukup.
Selain itu, mager dapat menyebabkan masalah pada otot dan persendian. Tubuh manusia dirancang untuk bergerak; ketika terlalu lama tidak bergerak, otot bisa menjadi lemah dan persendian pun bisa kaku.
Kesehatan Mental dan Mager
Ternyata, kebiasaan tidak bergerak juga berdampak pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mager berisiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan.
Kegiatan fisik memiliki efek positif pada mood dan kesehatan mental. Ketika kita bergerak, tubuh memproduksi hormon endorfin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Kegiatan fisik yang rutin juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan mental, namun orang yang selalu mager seringkali mengalami gangguan tidur.
Tips Menghindari Kebiasaan Mager
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari sifat mager. Mulailah dengan menetapkan waktu tertentu setiap hari untuk berolahraga, meskipun hanya selama 15 menit.
Selain olahraga, cobalah untuk melakukan aktivitas lain yang melibatkan pergerakan, seperti berjalan kaki ke warung atau melakukan pekerjaan rumah. Ini bisa menjadi langkah kecil tapi signifikan untuk meningkatkan aktivitas fisik.
Ajak teman atau keluarga untuk berolahraga bersama. Banyak orang lebih termotivasi jika ada dukungan dari orang lain dan aktivitas menjadi lebih menyenangkan.