urbanstory.id – Rumah tangga Acha Septriasa kini tengah menjadi sorotan setelah resmi bercerai dari Vicky Kharisma, dengan proses perceraian yang dimulai sejak Mei 2025. Kabar ini baru terungkap ke publik, meski keduanya menikah pada 12 November 2016 dan jarang diterpa gosip miring selama sembilan tahun bersama.
Perceraian ini dikonfirmasi melalui laman Direktori Putusan Mahkamah Agung, di mana sejumlah detail tentang asas hukum dan putusan majelis hakim juga terungkap. Dengan beredarnya informasi resmi dan media sosial yang diposting Acha, reaksi terhadap berita ini pun beragam di kalangan penggemar dan publik.
Detail Perceraian Acha dan Vicky
Perceraian Acha Septriasa dan Vicky Kharisma dikonfirmasi melalui laman Direktori Putusan Mahkamah Agung. Dalam dokumen tersebut, terdapat gugatan cerai dengan nomor 1619/Pdt.G/2024/PA.JP yang diajukan Acha pada Desember 2024.
Putusan perceraian ini dikeluarkan pada 19 Mei 2025 oleh majelis hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat, yang mengabulkan gugatan cerai Acha. Keputusan ini ditetapkan sebagai verstek karena ketidakhadiran Vicky di persidangan.
Dalam putusannya, hakim menjatuhkan talak satu ba’in sughra kepada Vicky, menandai berakhirnya ikatan pernikahan mereka. “Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (VICKY KHARISMA MURIZA BIN H.AFRIZAL MUIS) terhadap Penggugat (JELITA SEPTRIASA BINTI IR.SAGITTA AHIMSHA),” bunyi putusan tersebut.
Reaksi Terhadap Kabar Perceraian
Kabar perceraian ini mengejutkan banyak pihak, terutama fans yang selama ini melihat Acha dan Vicky sebagai pasangan harmonis. Momen-momen kebahagiaan mereka sering diabadikan, termasuk potret bersama putri mereka, Bridgia Kalina Kharisma.
Setelah pengumuman perceraian, Acha mengunggah video di Instagram yang memperlihatkan rumah baru mereka di Australia sambil menyertakan hashtag #coparenting. Hal ini menegaskan bahwa meski bercerai, keduanya tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan demi putri mereka.
Spekulasi semakin berkembang bahwa Acha dan Vicky ingin bersinergi dalam pengasuhan anak meski harus menjalani hidup terpisah. Di tengah berita yang mengejutkan ini, publik menunjukkan dukungan terhadap upaya Acha dan Vicky menjalani peran baru mereka.
Biaya Perkara dan Pengaturan Usai Perceraian
Dalam putusan tersebut, biaya perkara sebesar Rp 2.358.000 menjadi tanggung jawab Acha sebagai penggugat. Biaya ini adalah prosedur standar dalam kasus perceraian, di mana pihak yang mengajukan gugatan biasanya harus menanggung biaya litigasi.
Acha dan Vicky menjadi contoh bahwa meskipun pernikahan berakhir, komunikasi yang baik dapat tetap terjalin demi kebaikan anak. Harapannya, melalui proses coparenting, mereka dapat menjaga hubungan yang baik demi tumbuh kembang putri mereka, Bridgia.
Situasi ini menunjukan bahwa meskipun dalam keadaan yang tidak ideal, Acha dan Vicky tetap berupaya untuk menjaga kesejahteraan anak mereka sebagai prioritas utama.