urbanstory.id – PT Aion Indomobil Distribution Indonesia kini telah memulai perakitan lokal untuk model Aion V yang merupakan mobil listrik pertama mereka. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mempercepat penyampaian unit ke pelanggan di seluruh Indonesia.
Langkah Berani Aion di Dunia Mobil Listrik di Indonesia
Aion Indomobil Distribution Indonesia, yang dikenal sebagai pemegang merek GAC Aion, resmi meluncurkan proses perakitan lokal untuk mobil listrik Aion V. Perakitan ini berlangsung di pabrik milik PT National Assemblers, mengarah pada pengurangan waktu distribusi kendaraan ke pelanggan di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini memperkuat posisi Aion di pasar mobil listrik yang sedang berkembang pesat, di mana infrastruktur dan ekosistem yang mendukung semakin terbentuk. Dengan memperkenalkan Aion V, Aion berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap industri otomotif yang mendukung kelestarian lingkungan.
Keunggulan dan Pilihan Varian Aion V
Aion V diluncurkan dengan dua varian pilihan, yaitu Exclusive dan Luxury, masing-masing dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat kompetitif di kategori SUV listrik. Dengan kemampuan jarak tempuh 500 hingga 600 kilometer, model ini menawarkan kenyamanan baik untuk penggunaan sehari-hari maupun perjalanan jauh.
Fitur keselamatan yang mengesankan juga menjadi sorotan, termasuk teknologi ADAS tingkat 2.0, yang mencakup sistem lane keeping assist dan rem darurat otomatis. Bukan hanya itu, kehadiran atap panoramic dan sistem canggih berbasis AI semakin menambah daya tarik model ini bagi konsumen.
Harga dan Persaingan di Pasar Kendaraan Listrik
Dalam hal harga, Aion V Exclusive ditawarkan dengan harga Rp 449 juta, sementara varian Aion V Luxury dibanderol seharga Rp 489 juta, berdasarkan harga OTR di Jakarta. Strategi penetapan harga ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih banyak konsumen yang mulai peduli dengan kehadiran kendaraan listrik.
Dengan kombinasi fitur unggulan dan harga yang bersaing, Aion V siap bersaing di pasar kendaraan listrik yang kian berkembang. Keberhasilan model ini akan menjadi tolok ukur penting bagi masa depan mobilitas elektrik di Indonesia.
