Ashanty Klarifikasi Alasan Rutin ke Psikiater: Trauma Masa Kecil hingga Penyakit Autoimun

Ashanty Klarifikasi Alasan Rutin ke Psikiater: Trauma Masa Kecil hingga Penyakit Autoimun

urbanstory.id – Penyanyi Ashanty mengungkapkan alasan di balik kunjungannya yang rutin ke psikiater. Ia menjelaskan bahwa keputusannya tidak semata-mata akibat gangguan jiwa, melainkan terpengaruh oleh luka masa lalu.

Dalam curahan hatinya di Instagram, Ashanty menceritakan bagaimana trauma masa kecil dan penyakit autoimun mempengaruhi kesehatan mental dan fisiknya.

Alasan Kunjungan ke Psikiater

Ashanty menjelaskan bahwa banyak orang yang mempertanyakan alasannya mengunjungi psikiater secara rutin. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini bukan semata-mata karena mengalami stres atau gangguan jiwa.

Istri Anang Hermansyah ini mengungkapkan, “Banyak yang tanya kenapa saya ke Psikiater? Dan mungkin banyak juga yang belum paham buat apa sih kita ke Psikiater?” Ini adalah pertama kalinya ia membuka tentang masalah yang dihadapinya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa permasalahannya berkaitan dengan dua hal yaitu penyakit autoimun dan trauma masa kecil yang belum sepenuhnya sembuh.

Dampak Trauma Masa Kecil

Ashanty mengungkapkan bahwa ia mengalami trauma tidur dalam keadaan takut sejak kecil. Hal ini berdampak signifikan pada kondisi mentalnya, terutama saat menghadapi stres berat.

“Dari kecil aku punya trauma tidur dalam keadaan takut/terjaga (yang di mana aku enggak mungkin ceritain detailnya di sini) yang akhirnya ngaruh sampai di umur aku yang sekarang,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa penyakit autoimunnya yang kambuh menyebabkan rasa gatal hebat di sekujur tubuh, sehingga membuatnya mengalami kesulitan tidur selama berminggu-minggu.

Mencari Bantuan Profesional

Ashanty menegaskan bahwa mencari bantuan profesional bukan berarti mengalami gangguan jiwa. Ia menjelaskan, “Nah berobat itu bukan karena aku sakit jiwa, atau aku stres sama kerjaan lah, kuliah lah, atau apa lah. Namun itu mungkin menjadi pemicu disaat semua lagi numpuk berbarengan.”

Pengakuan ini ditekankannya sebagai pengingat bahwa mencari bantuan profesional merupakan hal yang penting, terutama bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental akibat trauma di masa lalu.

Ia berharap keterbukaannya dapat mengedukasi orang-orang tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan menghilangkan rasa malu dalam mencari bantuan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *