urbanstory.id – Di era digital ini, sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang terlihat sibuk secara online, meskipun seringkali itu tidak mencerminkan kenyataan.
Fenomena ini memicu pertanyaan tentang mengapa banyak individu yang memilih untuk berpura-pura sibuk, bahkan ada yang merasa membutuhkan pengakuan di dunia maya.
Kebutuhan untuk Diterima dan Diakui
Sosial media memicu kebutuhan untuk diakui dan diterima oleh orang lain. Dalam banyak kasus, orang merasa harus menunjukkan keaktifan dan kesibukannya agar diakui oleh teman atau followers mereka.
Rasa khawatir jika dianggap tidak memiliki aktivitas seringkali mendorong individu untuk menunjukkan kesibukan yang sebenarnya tidak ada. Inilah yang membuat mereka memposting konten yang terlihat sibuk, meskipun kenyataannya mungkin berbeda.
Tekanan Sosial di Era Digital
Tekanan sosial juga memainkan peran penting dalam fenomena ini. Melihat teman-teman atau selebriti yang selalu tampak sibuk dan berprestasi bisa menumbuhkan rasa insecure bagi mereka yang tidak merasakan hal serupa.
Akhirnya, untuk meredakan tekanan tersebut, banyak orang yang berpura-pura sibuk demi menjaga citra di mata orang lain.
Dampak Negatif dari Pura-pura Sibuk
Bermasalahnya adalah, sikap ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental individu. Ketika seseorang merasa terjebak dalam citra yang tidak sesuai dengan kenyataan, hal ini dapat mengakibatkan stres dan kecemasan.
Lebih lanjut, menghabiskan waktu untuk menciptakan kesibukan palsu bisa mengalihkan perhatian dari hal-hal penting dalam hidup yang benar-benar perlu ditangani.