urbanstory.id – Gempa bumi mengguncang Bali pada Minggu siang, 24 Agustus 2025, pukul 14.31 WIB, dengan kekuatan magnitudo 4,2. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini terjadi pada kedalaman 18 kilometer.
Titik koordinat gempa terletak di 9.38 Lintang Selatan dan 115.18 Bujur Timur, sekitar 65 kilometer barat daya Kuta Selatan, Bali. Meskipun tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa, guncangan terasa di beberapa wilayah Bali bagian selatan.
Detail Gempa dan Sumber Aktivitas Seismik
Berdasarkan informasi awal dari BMKG, gempa ini tergolong dalam jenis gempa dangkal yang bersumber dari aktivitas tektonik di bawah laut. Data yang dihasilkan bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan pengolahan data yang lebih lengkap.
BMKG menekankan pentingnya kecepatan dalam menyampaikan informasi, walaupun hasil yang diperoleh belum tentu stabil. Gempa ini merupakan bagian dari catatan seismik yang signifikan di wilayah Bali, yang berada pada zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Warga diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, meskipun magnitudo yang terukur terbilang kecil. Dalam situasi sebelumnya, meskipun gempa kecil juga bisa menghasilkan guncangan yang cukup signifikan di daerah tertentu.
Sikap Masyarakat dan Peringatan dari BMKG
BMKG mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan fisik atau korban jiwa akibat gempa. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG untuk menghindari kabar bohong.
“Masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana diimbau untuk mengenali titik evakuasi terdekat dan memastikan bahwa bangunan tempat tinggal dalam kondisi aman dari guncangan,” ujar BMKG melalui akun resmi mereka.
Penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan pencegahan dan langkah-langkah keselamatan meskipun gempa yang terjadi tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Menjaga Keamanan Setelah Gempa
Setelah gempa, masyarakat perlu melakukan evaluasi terhadap bangunan rumah mereka. Struktur yang kokoh dan aman dari guncangan sangat penting untuk meminimalisasi risiko saat terjadi gempa.
BMKG menyarankan agar warga aktif mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai kondisi seismik di wilayah mereka. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat lebih siap dan waspada terhadap kemungkinan ancaman bencana alam di masa mendatang.
Pendidikan masyarakat tentang bencana gempa bumi juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perlindungan diri dan kesiapsiagaan.