urbanstory.id – Banyak orang menganggap komunikasi intens melalui chat sebagai tanda hubungan yang sehat. Namun, kenyataannya, seringnya bertukar pesan tidak selalu menunjukkan kedekatan yang sebenarnya.
Ada kalanya, kehadiran chat justru menambah komplikasi dalam hubungan, membuatnya lebih rentan dan terkadang menyakitkan.
Komunikasi dan Harapan
Ketika berpacaran, chatting setiap hari sering diharapkan bisa memperkuat hubungan. Namun, harapan ini bisa menjadi beban jika tidak disertai kualitas percakapan yang baik.
Kualitas komunikasi lebih penting dibanding kuantitasnya. Jika pesan yang dikirim tidak bermakna atau diabaikan, efeknya bisa merusak hubungan ketimbang mendekatkannya.
Tekanan dari Media Sosial
Sebuah hubungan yang terlihat ideal di media sosial sering kali hanya sekadar display. Nyatanya, banyak pasangan yang terjebak dalam pencitraan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Media sosial dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis, sehingga muncul tekanan untuk selalu terlihat bahagia dan utuh di depan orang lain. Ini sering kali menciptakan ketegangan dalam hubungan yang sebenarnya rapuh.
Pentingnya Kualitas Waktu Bersama
Chatting mungkin memudahkan komunikasi, namun hubungan yang sehat juga memerlukan waktu untuk bertemu secara langsung. Keterlibatan fisik dan emosional saat bertemu sulit digantikan hanya dengan pesan.
Beragam kegiatan bersama, seperti jalan-jalan atau berbagi hobi, lebih mendekatkan pasangan ketimbang hanya terfokus pada percakapan digital. Ini membantu membangun koneksi yang lebih dalam.