urbanstory.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, baru saja merayakan ulang tahun yang sangat spesial, yaitu yang ke-100 pada Kamis (10/7). Dia menyebut usia barunya sebagai anugerah sekaligus menakutkan.
Dalam siaran langsung yang ditayangkan via Facebook, Mahathir mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada banyak orang yang telah mengucapkan selamat dan mengirimkan hadiah untuk merayakan satu abad kehidupannya.
Ucapan Selamat dan Rasa Syukur di Usia Emas
Mahathir Mohamad menerima berbagai ucapan selamat dari masyarakat serta pemimpin negara, termasuk Perdana Menteri Malaysia saat ini, Anwar Ibrahim, dan mantan PM Singapura, Lee Hsien Loong. “Saya menerima banyak ucapan selamat ulang tahun ke-100, dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang mengirimkan kue, bunga, surat, dan yang hadir untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke-100,” kata Mahathir, sebagaimana dilansir oleh Malay Mail.
Meskipun mendapat banyak ucapan baik, Mahathir menyebutkan, “Menjadi 100 tahun itu cukup menakutkan.” Pernyataan ini menunjukkan bagaimana mantan pemimpin itu merespons usianya yang sangat lanjut dengan refleksi mendalam.
Di hari spesialnya ini, Mahathir menjalani aktivitasnya seperti biasanya. Dia bangun pagi sekali untuk bersiap menerima banyak tamu yang datang ke rumahnya.
Refleksi Seorang Pemimpin di Usia Satu Abad
Dalam siaran langsung itu, Mahathir tidak hanya merayakan ulang tahunnya, tetapi juga berbagi pandangannya seputar banyak isu, termasuk pola kepemimpiannya dan agresi Israel terhadap Palestina. “Hari ini dimulai seperti biasa. Kami punya podcast, kami bisa bertemu orang-orang, dan saya rasa banyak yang datang menemui saya, lebih banyak dari biasanya,” ujarnya.
Selain itu, dia memberikan pujian kepada negara-negara Asia lain di dunia yang telah berhasil memajukan ekonominya, sebut saja China dan Jepang. Hal ini menggambarkan harapannya bagi masa depan Asia Tenggara.
Mahathir Mohamad lahir pada 10 Juli 1925, dan mencatat rekor sebagai Perdana Menteri keempat dan ketujuh Malaysia, memimpin negara tersebut dalam dua periode yang berbeda.
Warisan dan Pengaruhnya dalam Sejarah Malaysia
Di bawah kepemimpinannya, Mahathir dikenal sebagai sosok yang memiliki visi besar untuk Malaysia, baik dari segi perekonomian maupun sosial. Dia pertama kali menjabat sebagai Perdana Menteri dari 1981 hingga 2003, dan kemudian kembali menjabat dari 2018 hingga 2020.
Mahathir juga dikenal karena kebijakannya yang inovatif dan kadang-kadang kontroversial, yang keputusannya masih mempengaruhi politik dan masyarakat Malaysia hingga kini. Dia menantang banyak norma dalam panggung politik, menawarkan alternatif yang sering dianggap sebagai solusi bagi banyak masalah domestik.
Seiring dengan waktu yang berlalu, warisan dan pemikiran Mahathir akan terus menjadi bahan diskusi di kalangan generasi muda dan pelaku politik di Malaysia.