urbanstory.id – Konsep keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi semakin menjadi perhatian di tengah persaingan global yang ketat. Banyak orang bertanya-tanya apakah work-life balance benar-benar mungkin dicapai atau hanya sekadar utopia yang sulit diwujudkan.
Keseimbangan ini sering dianggap sebagai kunci kebahagiaan. Namun, realita kehidupan sering kali berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan, terutama saat tuntutan pekerjaan meningkat.
Definisi Work-Life Balance
Keseimbangan kerja-hidup merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengelola tanggung jawab di tempat kerja dan kehidupan pribadi secara efisien. Konsep ini diusung untuk mengurangi stres di tempat kerja dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dalam praktiknya, keseimbangan ini berarti mendapatkan cukup waktu untuk pekerjaan, keluarga, hobi, dan istirahat. Namun, realitas sering kali menunjukkan bahwa apa yang ideal dalam teori sulit diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan dalam Mencapai Work-Life Balance
Tekanan untuk memenuhi target di tempat kerja membuat banyak karyawan cenderung mengabaikan waktu pribadi. Sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga riset mengungkapkan bahwa 70% pekerja merasa terikat secara berlebihan dengan pekerjaan mereka.
Dampak dari kemajuan teknologi semakin memperburuk situasi, di mana batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin kabur. Email, pesan instan, dan aplikasi kerja membuat banyak orang merasa harus selalu siap sedia, bahkan di luar jam kerja.
Selain itu, rasa bersalah yang dialami ketika tidak bekerja lebih keras justru menjauhkan mereka dari keseimbangan yang diinginkan.
Apakah Work-Life Balance Itu Ilusi?
Bagi sebagian individu, mencapai work-life balance sering dianggap sebagai ilusi. Kehidupan modern menuntut pilihan antara durasi kerja yang panjang dan kualitas hidup yang baik.
Meski demikian, ada pendapat yang menyatakan bahwa keseimbangan ini dapat dicapai melalui perencanaan dan manajemen waktu yang efisien. Penetapan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi bisa menjadi kunci untuk menciptakan keseimbangan yang lebih baik.
Walaupun tidak ada rumus pasti untuk mencapai work-life balance, usaha menciptakan keseimbangan ini tetap menjadi tujuan bagi banyak orang di seluruh dunia.