urbanstory.id – Silent treatment adalah fenomena yang umum dalam hubungan, di mana salah satu pihak memilih untuk tidak berbicara dengan yang lain. Momen ini seringkali disebabkan oleh berbagai alasan dan dapat menyisakan perasaan rumit bagi kedua belah pihak.
Penting untuk tahu cara move on yang sehat setelah mengalami silent treatment. Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk kembali ke jalur yang lebih baik.
Mengerti Penyebab Silent Treatment
Sebelum bisa melanjutkan hidup, penting untuk memahami penyebab dari silent treatment. Biasanya, perlakuan ini muncul akibat ketidakpuasan atau konflik dalam hubungan.
Banyak orang merasa bingung mengapa pasangan mereka melakukan silent treatment, yang dapat memunculkan perasaan terpinggirkan. ‘Memahami alasan di balik tindakan ini dapat membantu memperjelas situasi.’
Menggali komunikasi interaksi sebelumnya dengan pasangan juga bisa memberikan gambaran penyebab perlakuan tersebut, sehingga Anda dapat menyadari titik awal masalah.
Menghadapi Perasaan yang Muncul
Silent treatment dapat meninggalkan bekas emosional yang dalam seperti rasa sakit, kemarahan, atau bahkan rasa malu. Sangat penting untuk mengakui perasaan tersebut dan memberi diri kesempatan untuk merasakannya.
Setelah menghadapi perasaan ini, membicarakannya dengan seseorang yang dipercaya seperti sahabat atau anggota keluarga bisa sangat membantu. Ini dapat membuat Anda merasa lebih ringan dan terbantu dalam memahami situasi.
Tidak jarang, berbagi cerita dengan orang lain bisa memberikan sudut pandang baru tentang masalah yang dihadapi, sehingga bisa menemukan jalan keluar yang lebih baik.
Langkah-langkah Move On yang Sehat
Setelah memahami penyebab dan menghadapi perasaan, saatnya untuk bergerak maju. Fokus pada diri sendiri dan lakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti hobi atau aktivitas baru yang bisa mengalihkan pikiran.
Penting untuk belajar tidak mengulangi siklus tersebut di masa depan, baik sebagai pemberi atau penerima silent treatment. ‘Tingkatkan komunikasi dalam hubungan agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.’
Dengan meningkatkan kualitas komunikasi, tak hanya pemahaman antar pasangan yang bertambah, tetapi juga keintiman emosional bisa terbangun lebih kuat.