urbanstory.id – Di tengah berkembangnya teknologi, tantangan ’24 jam tanpa gadget’ semakin banyak diminati oleh masyarakat. Banyak orang penasaran apakah bisa hidup tanpa perangkat ini selama sehari penuh.
Tantangan ini mengajak peserta untuk merasakan kehidupan tanpa gangguan digital dan kembali terhubung dengan lingkungan sekitar. Namun, pengalaman yang didapat selama tantangan ini beragam.
Mengapa Banyak Orang Mencoba Tantangan Ini?
Banyak orang saat ini merasa terjebak dalam rutinitas penggunaan gadget, sehingga mereka ingin mencoba tantangan ini untuk menyegarkan pikiran. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa dengan menjauh sejenak dari layar, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, tantangan ini juga membuka kesempatan bagi kita untuk kembali terhubung dengan lingkungan sekitar, keluarga, dan teman secara langsung. Tanpa gangguan ponsel, banyak yang melaporkan bisa lebih menikmati momen dan menjalin ikatan lebih erat.
Ada juga yang mencoba tantangan ini untuk menyadari seberapa banyak waktu yang mereka habiskan dengan gadget. Terkadang, kita tidak menyadari berapa lama kita terpaku pada layar hingga mencoba untuk ‘berhenti’ sejenak.
Respon dan Pengalaman Peserta
Berdasarkan pengalaman beberapa peserta, tantangan ini memberikan rasa campur aduk. Sebagian merasa bisa bernapas lega tanpa adanya notifikasi dan gangguan dari gadget, sedangkan yang lain merasa cemas dengan ketidakpastian komunikasi.
Kerap kali, seseorang merasa kehilangan jati diri saat tidak menggunakan gadget. Misalnya, mereka merasa tidak bisa berinteraksi dengan baik dalam situasi sosial jika tidak melihat ponsel mereka setiap waktu.
Namun, ada juga yang menemukan cara baru untuk menikmati kegiatan sehari-hari, seperti membaca buku, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan di taman. Pengalaman ini memberikan kesempatan untuk merefleksikan hal-hal yang benar-benar dianggap penting dalam hidup.
Apakah Tantangan Ini Efektif?
Meski tantangan ’24 jam tanpa gadget’ memberikan manfaat bagi sebagian peserta, tidak semua orang merasa ini adalah solusi untuk masalah ketergantungan gadget. Ada yang berpendapat bahwa, alih-alih menjauhi gadget, orang sebaiknya mempelajari cara menggunakan teknologi dengan bijak.
Para ahli psikologi menyatakan bahwa penting untuk memiliki keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial nyata. Tantangan ini bukan hanya sekadar menjauhi gadget, tetapi juga tentang memahami dan menghargai hubungan di dunia nyata.
Dengan melakukan tantangan ini, orang diharapkan akan lebih menghargai waktu dan interaksi tanpa gangguan gadget. Namun, kembali ke penggunaan gadget dengan bijak pasca-tantangan adalah hal yang penting agar tidak kembali ke kebiasaan lama.