urbanstory.id – Ngabuburit adalah tradisi unik menjelang buka puasa yang mulai dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia. Kini, momen ngabuburit semakin populer berkat platform media sosial seperti TikTok, yang menyebarkan budaya ini ke berbagai belahan dunia.
Asal Usul Tradisi Ngabuburit
Ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang berarti ‘menghabiskan waktu sore’ sebelum waktu berbuka puasa tiba. Tradisi ini sudah ada sejak lama, dan biasanya dilakukan menjelang Maghrib, terutama selama bulan Ramadan.
Ini adalah waktu di mana orang-orang berkumpul, berbagi cerita, atau bahkan melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk menanti datangnya waktu berbuka. Selain itu, ngabuburit juga menjadi kesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan sesama.
Dengan berjalannya waktu, ngabuburit kemudian diisi dengan berbagai aktivitas, mulai dari berolahraga, berburu kuliner, hingga menikmati hiburan seperti musik atau pertunjukan seni.
Perkembangan Ngabuburit di Era Digital
Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, khususnya TikTok, budaya ngabuburit mulai menemukan bentuk yang lebih modern. Banyak konten kreator berlomba-lomba menciptakan video menarik tentang kegiatan ngabuburit mereka, sehingga menarik perhatian pengguna lainnya.
Video-video ini mencakup berbagai tema, mulai dari cara memasak menu buka puasa yang unik hingga tantangan-tantangan lucu yang bisa dilakukan bersama teman-teman saat menunggu waktu berbuka. Hal ini membuat ngabuburit tidak hanya menjadi kegiatan lokal, tetapi juga menjadi tren global.
Fenomena ini pun menginspirasi banyak orang di luar Indonesia untuk menciptakan konten serupa dan mencoba menjalani budaya ngabuburit di negara mereka masing-masing.
Dampak Globalisasi Budaya Ngabuburit
Dengan banyaknya konten yang viral, ngabuburit kini tidak lagi terikat pada satu negara. Masyarakat di negara lain mulai mengadopsi konsep ngabuburit, menjadikannya sebagai momen berkumpul dengan teman dan keluarga menjelang waktu berbuka.
Beberapa negara mulai merayakan dengan cara mereka sendiri, memasukkan elemen lokal ke dalam aktivitas ngabuburit. Misalnya, menciptakan makanan khas mereka sendiri untuk berbuka puasa sambil menunggu waktu berbuka bersama komunitas.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun budaya ini berkembang, kita tetap harus menghargai dan menjaga keasliannya agar selalu menjadi bagian dari identitas budaya kita.