urbanstory.id – Mainan jadul seperti Tazos dan Tamagotchi pernah menjadi bagian penting dari masa kecil di Indonesia. Kedua mainan ini tidak hanya menawarkan hiburan tetapi juga memiliki nilai koleksi tinggi pada masanya.
Tazos dikenal sebagai benda bundar berbahan plastik yang biasanya diperoleh dari produk camilan. Sementara itu, Tamagotchi adalah perangkat digital kecil berbentuk seperti telur untuk merawat binatang peliharaan virtual.
Tazos: Mengumpulkan dan Bertukar
Tazos masuk ke pasar Indonesia pada era 90-an melalui promosi produk camilan terkenal. Banyak anak-anak yang mengincar camilan bukan hanya untuk isinya, melainkan demi memiliki Tazos, yang sering mengusung karakter populer dari kartun waktu itu.
Tazos terbuat dari plastik dengan berbagai desain dan warna yang menarik; beberapa bahkan bisa dirangkai untuk membentuk formasi tertentu. Anak-anak sering menggunakan Tazos untuk bermain dan bertukar dengan teman-teman, menjadikannya salah satu barang koleksi populer.
Popularitas Tazos dipicu oleh desain dan jenisnya yang terbatas, membangkitkan kompetisi di kalangan anak-anak untuk melengkapi koleksi mereka. Beberapa anak juga menggunakan Tazos untuk permainan sederhana seperti permainan gasing.
Tamagotchi: Merawat Hewan Peliharaan Virtual
Tamagotchi hadir sebagai inovasi mainan dengan menawarkan pengalaman interaktif dan tanggung jawab melalui peliharaan virtual. Produk ini dibuat oleh perusahaan Jepang, Bandai, dan cepat menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia.
Anak-anak merawat peliharaan virtualnya dengan memberi makan, membersihkan, dan bermain agar tetap bahagia dan sehat. Interaksi ini dilakukan lewat perangkat kecil berlayan LCD, yang saat itu sangat futuristik.
Popularitas Tamagotchi memicu munculnya berbagai varian dan model dengan fitur tambahan. Meskipun trend menurun dengan perkembangan teknologi, Tamagotchi tetap memegang tempat istimewa di hati banyak orang.
Legacy dan Dampak Budaya Pop
Baik Tazos maupun Tamagotchi meninggalkan jejak signifikan dalam budaya pop, khususnya di kalangan generasi 90-an. Kedua mainan ini memengaruhi tren konsumsi anak-anak serta kebiasaan koleksi dan interaksi sosial mereka.
Eksistensi Tazos dan Tamagotchi menunjukkan bagaimana pemasaran dan inovasi teknologi dapat memengaruhi dinamika pasar mainan. Transisi dari mainan fisik ke digital memperlihatkan fleksibilitas industri mainan dalam beradaptasi.
Kenangan dengan Tazos dan Tamagotchi tidak hanya sekadar menjadikan masa kecil lebih berwarna, tetapi juga memberikan pelajaran tentang tanggung jawab dan kebersamaan. Kenangan ini masih dibicarakan, menyatukan generasi melalui shared nostalgia.
