urbanstory.id – Kementerian Kesehatan RI menginformasikan bahwa tren kasus cacingan di Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan, berkat program eliminasi dan pemberian obat secara rutin. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Ina Agustina Isturini, dalam jumpa pers di Jakarta.
Wilayah Indonesia bagian timur masih melaporkan kasus cacingan tertinggi, sedangkan pulau Jawa menunjukkan tren yang lebih baik. Dr. Ina menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk meminimalisir penyebaran penyakit ini.
Penanganan Kasus Cacingan di Indonesia
Dr. Ina menjelaskan bahwa program penanganan cacingan di Jawa Barat telah dilaksanakan dengan baik. Ia menekankan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat berperan dalam pengendalian kasus cacingan.
Dengan tegas, ia mengatakan, ‘Jadi, orang-orang yang cacingan ketika diobati, tidak bisa langsung sepenuhnya sembuh bila perilaku hidup bersih dan sehatnya tidak diperbaiki.’ Kementerian juga memprioritaskan edukasi agar masyarakat tidak hanya mengandalkan obat-obatan.
Cacing jenis ascaris atau cacing tanah adalah yang umum ditemukan pada anak-anak, khususnya di Jawa Barat. Dr. Ina mengingatkan orangtua agar selalu memperhatikan aktivitas bermain anak-anak untuk mengurangi risiko kecacingan.
Gejala dan Dampak Kecacingan pada Balita
Kemenkes memperingatkan pentingnya waspada terhadap gejala awal cacingan, seperti penurunan berat badan yang tidak wajar. ‘Yang pertama, kalau ada anak yang BB-nya nggak naik-naik, ada anemia, tentu berisiko,’ ujar dr. Ina.
Ia menjelaskan bahwa kondisi sanitasi yang buruk dan praktik buang air besar sembarangan merupakan faktor yang meningkatkan risiko cacingan. Kebiasaan mengonsumsi makanan tanpa mencuci tangan dan sayuran yang tidak bersih juga berkontribusi terhadap masalah ini.
Dr. Ina menekankan bahwa pencegahan yang proaktif sangat penting, dengan mengatakan, ‘Jadi intinya pencegahan, memperhatikan kebersihan, karena walaupun diobati, kalau tetap tidak PHBS, infeksi akan muncul kembali.’
Kesadaran Masyarakat sebagai Kunci
Dalam wawancara, direktur Kemenkes berharap masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya PHBS dalam mencegah cacingan. Dengan kesadaran yang tinggi, diharapkan tren kasus yang menurun ini bisa terus dipertahankan di seluruh wilayah Indonesia.
‘Obat itu bukan seperti vaksin. Tidak membuat seseorang ‘kebal’ dari infeksi,’ kata dr. Ina, menegaskan perlunya tanggung jawab masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan diri.
Melalui program pengendalian dan peningkatan kesadaran masyarakat, diharapkan angka kasus cacingan di Indonesia dapat terus menurun, serta mengurangi angka kematian akibat penyakit ini.